Senin, 20 Januari 2014

catatan hati seorang hamba Allah



Allah menganugerahkan rasa yang begitu indah,begitu sempurna untuk dirawat dan untuk menemani langkahku dalam kesendirian ni.
Bukan sebuah rayuan gombal dashyat,hanya ucapan dari hati yang terlukis namamu.
Bukan pula sebuah syair indah beraksara namun hanya sebuah goresan tinta hatiku.

Aku menyebutmu akhwat,berkerudung besar dan maaf jika tatapanku tempo hari mengganggumu.
Anti itu laksana gema yang berbunyi dihatiku,melantunkan semu balada terindah tentangmu.
Maaf bila hamba yang dhoif ini menaruh hati padamu.
Aku tak ingin mengajakmu ke jalan yang bathil.
Tapi jika langsung menikah,apa hati ini siap melaksanakan nya???

Menikah bukan hanya soal cinta,tapi soal kesanggupan 2 insan,Rijal Dan Nisa,untuk saling bergandengan menuju Ridha-Nya,untuk menggapai semua syafaat dari Nabi Muhammad Saw..
Lebih baik aku luruskan niat untuk mencintaimu,mendoakanmu dalam kebaikan yang tak terhingga.

Aku tak mau rasa yang sedang bermekaran dengan indahnya menuntunku ke arah yang salah.
Tidak,tidak.tidak...!!
Aku tak menginginkan hal itu terjadi padaku.
Aku takut menatap kedua mata indahmu,takut itu menjadi tempat syaitan untuk menjerumuskan aku ke hal yang hina.
Astaghfirullah al Adzim,Ampuni Hambamu ini Ya Allah..!!

Kita selalu dibatasi oleh sekat waktu yang bernama rindu,yang diciptakan oleh lamunanku padamu.
Rindu yang tak bisa dijabarkan begitu saja.
Maaf ini rindu,bukan pelajaran matematika yang bisa dijelaskan
Atau pelajaran sejarah yang bisa dihafal.

Tapi sekali lagi ini hanya catatan hati seorang hamba allah,yang sedang ditumbuhi bunga cinta dalam sanubarinya.
Entah harus berkata seperti apa.
Karena engkau aktif dilembaga dakwah,sementara aku hanyalah puing puing cinta yang tak berbekas.

Aku takut langkah ini salah,hanya ingin dan berkehendak semoga apa yang kurasa bukan hanya sekedar rasa tanpa realita,angan tanpa tujuan.
Yaa Allah,jodohkan kami dalam singgasana Cinta-Mu,dalam hakekat kesempurnaan yang sesungguhnya.
Dulu jauh hari diri ini ingin menjadi ustadz,tapi mengapa semua sirna tanpa bayangan nya.

Sekarang engkau memberiku sesosok ustadzah yang maaf tak mungkin aku mengajaknya untuk berkhalwat..tak mungkin dan tak akan pernah terjadi.
Sebisa mungkin cinta ini harus sesuai kodratnya yang berlaku,mencintai keindahan termasuk dirimu yang begitu sempurna dihadapanku.
Melalang buana pada hati yang berbeda,baru kali ini aku temui sesosok bidadari surga nan jelita.

Dialah engkau,,wahai rinduku,wahai setetes asa impianku
Engkaulah yang aku sebut sebagai puncak keindahan.

Lalalalalalalalaaa lalalala yeeee yaaaaa..

Itu yang dialami oleh seorang teman yang baru ikut berorganisasi dakwah,dan ia mendapati dirinya berada pada tumpukan cinta yang mesti dibenahi..
Bagaikan berada ditumpukan benang merah yang semrawut
Seperti apakah cinta yang diharapkan si ikhwan itu??
Apa si akhwat itu mengetahui insan yang lagi mencintainya.
Akhwat yang telah meninggalkan jejak terindahnya di sanubarinya mas Zaki,nama ikhwan itu.
Si akhwat itu,bernama Fatimah Az Zahra.

Dua insan yang sedang terbelit rindu dan cinta berkepanjangan??
Apa mungkin cinta mereka akan menjadi halal di Mata Rabb-Nya.

Sesungguh-Nya Allah lah Maha Cinta,pemilik segala cinta dimuka bumi ini,dan Maha Segala Sesuatu.

‪#‎Catatan‬ Hati Seorang Hamba Allah

3 komentar:

  1. Suka dengan tulisannya yang ini... betewe menurut saya blog itu ibarat rumah dimaya.. jd harus sering2 dirawat di jaga... jangan di tinggalin lama... seperti halnya rumah baru. Mungkin penampilannya masih sederhana sekali dsb tp gak masalah... krn yang terpenting adl isi di dalam rumah tsb urusan desain bisa belakangan.. so selamat meninggalkan jejak~jejak keabadiannya di sini... insya Allah dengan ngeblog bisa jadi langkah awal kita untuk selalu menulis dan berkarya...

    BalasHapus
  2. wahh tulisannya bagus2, iri sya.. keep writing mas bagas..

    BalasHapus
  3. :v :v :v Maaf ya, Bagas. Bagian lalalalalala lalalal yeeee yaaaa itu lucuuu

    BalasHapus